BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan
lingkungan yang kompleks yang menawarkan berbagai habitat mikro. Sehingga
keragaman mikroba ditanah jauh lebih besar. Pada umumnya tanah mengandung dua
bahan utama yakni mineral dan bahan organik, walaupun penyusun utama tanah
terdiri dari mineral namun keberadaan bahan organik didalam tanah merupakan
suatu hal yang sangat penting. Salah satu bahan organik penyusun tanah adalah
selulosa (Willey et al., 2008).
Selulosa ini berasal dari sisa tumbuhan yang masuk
ke dalam tanah dan merupakan komponen utama dinding sel tumbuhan. Hidrolisis selulosa secara enzimatik dilakukan
oleh selulase. Selulase dapat dihasilkan oleh bakteri dan jamur. Proses
penguraian selulosa terjadi secara enzimatik ekstraseluler yang dilakukan oleh
beberapa mikroba selulolitik menggunakan enzim selulase. Kabanyakan mikroba
atau bakteri selulolitik hidup pada lapisan atas dari tanah pada kedalaman 0 –
30 cm dan bersifat aerob (Jensen, 2001).