Saturday, January 9, 2016

LAPORAN INDIVIDU KKN UNHAS GEL 90 KEL. TUMAMPUA KAB. PANGKEP

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

`           Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Unhas selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi pelopor membentuk Tridarma Perguruan Tinggi tersebut menjadi dalam satu kegiatan yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal dari kurikulum pendidikan tinggi strata satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat diperkaya dengan pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/ menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan masalah yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari data kondisi dan situasi wilayah kerja dan kemampuannya.
Pengabdian kepada Masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah, melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Masyarakat yang cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap kehidupannya, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat memberikan masukan tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola pikir interdisiplin dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain. Dengan demikian pendekatan monodisiplin menjadi kurang efektif, sehingga usaha pemecahan masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner maupun pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukkan KKN bertolak dari permasalahan yang didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi yang sudah, sedang atau akan dipelajarinya.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalama belajar baru, yang tidak akan pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya sendiri yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.
Universitas Hasanuddin sebagai institusi keilmuan telah menetapkan mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas Hasanuddin dalam peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Gelombang 90 Periode Juni - Agustus Tahun 2015 yang bekerja sama dengan KODAM VII WIRABUANA salah satunya berlokasi di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan.

1.2 Tujuan KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan Tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan masyarakat sebagai pihak yang menerapkan hasil pengembangan tersebut.
Secara ringkas, ada 4 tujuan harus dicapai melalui pelaksanaan KKN yaitu:
1.        Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan
Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi kelurahan dan masyarakat, membuat rencana pembangunan dan pemberdayaan kelurahan, berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun masyarakat.
2.        Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
3.        Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.
4.        Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

1.3 Manfaat KKN

Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi. Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
1.    Mahasiswa
a.    Memperdalam pengertian mahasiswa  tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.
b.    Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c.    Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d.   Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
e.    Mendewasakan cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
f.     Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.
g.    Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
h.    Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
i.      Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
2.    Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
a.    Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
b.    Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
c.    Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d.   Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
e.    Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program-program pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3.    Perguruan Tinggi
a.    Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b.    Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
c.    Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d.   Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 90  Universitas Hasanuddin yaitu selama 55 hari terhitung sejak 29 Juni 2015 sampai dengan 22 Agustus 2015 bertempat di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
Kegiatan tersebut mencakup tiga hal pokok yaitu pengabdian masyarakat, pemerintahan dan pengajaran, adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut adalah dengan membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1.      Pendekatan Persuatif
Pendekatan ini menitikberatkan kepada ide, sikap, dan usaha-usaha masyarakat atas dasar perubah kontak terarah dan selektif yang datangnya dari pihak luar sehingga menimbulkan motivasi, kreasi dan inovasi bagi masyarakat untuk mampu berpikir dan berbuat sesuai dengan kebenaran.
2.      Pendekatan Empirik, Normatik dan Edukatif
Yaitu kepedulian terhadap norma-norma yang berlaku baik norma tersirat maupun norma yang tersurat di masyarakat.
3.      Pendekatan Andragogi
Yaitu sistem pembelajaran dengan prinsif partisipasi dan seni untuk membantu masyarakat setempat dalam belajar dan membelajarkan.
4.      Pendekatan Kelembagaan
Pendekatan yang memperhitungkan keterkaitan dan kesepadanan dengan dinas instansi pemerintah maupun swasta dan organisasi sosial dalam mempercepat proses pembangunan dan daya pikir modern, kreatif dan inovatif.


BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUMAMPUA


II.1      Kondisi Geografis

            Secara geografis Kelurahan Tumampua berada di wilayah kecamatan Pangkajene yang terletak 0,1 Km dari ibu kota Kecamatan dan 1 Km dari ibu kota Kabupaten Pangkep.
          Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Tumampua adalah sebagai berikut :
·    Sebelah Utara               : Kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene
·    Sebelah Selatan             : Kelurahan Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene
·    Sebelah Timur               : Kelurahan Paddoang doangan Kecamatan Pangkajene
·    Sebelah Barat                : Kelurahan Jagong  Kecamatan Pangkajene
            Secara administratif Kelurahan Tumampua dengan luas wilayah 122 Ha Pada Ketinggian < 50 m dari permukaan air laut terdiri dari 2 Lingkungan, 7 RW dan 19 RT.
            Dengan Penggunaan tanah sebagai daerah persawahan seluas 64,67 Ha, Perkarangan 38,40 Ha, Tambak 7,93 Ha, dan Kebun 11,20 Ha.
          Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum penduduk dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dan hal ini berlaku pula dalam penghitungan jumlah penduduk di Kelurahan Tumampua ini. Di bawah ini disajikan data mengenai jumlah penduduk Kelurahan Tumampua berdasarkan data Profil Desa dan Kelurahan Tumampua. Data jumlah penduduk ini merupakan data tersaji dari pemerintah setempat. Kelurahan Tumampua mempunyai jumlah penduduk 8.016 jiwa yang terdiri dari 2.017 Kepala Keluarga tersebar dalam 7 RW dan 19 RT dengan perincian Laki-laki 3.842 jiwa dan perempuan 4.174.

II.3 Mata Pencaharian

Kelurahan Tumampua adalah Kelurahan yang mana telah mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi dan non fisik yang dimilikinya. Sebahagian besar penduduk Kelurahan Tumampua bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta pengusaha kecil dan mengengah, dapat dilihat pada tabel
Tabel 1. Mata Pencaharian Kelurahan Tumampua
Jenis Pekerjaan
Laki-laki (orang)
Perempuan (orang)
1
2
3
Petani
112
-
Buruh Tani
125
-
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
375
256
Pedagang Keliling
38
9
Peternak
16
53
Montir
8

Dokter Swasta
1
2
Bidan Swasta
-
2
Perawat Swasta
-
4
Pembantu Rumah Tangga
-
15
TNI
26
-
POLRI
40
-
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
127
105
Pengusaha Kecil dan Menengah
325
241
Dukun Kampung Terlatih
-
1
Dosen Swasta
5
3
Pengusaha Besar
8
-
Arsitektur
10
5
Karyawan Perusahaan Swasta
156
38
Wiraswasta
155
124

II.4 Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat

            Berdasarkan Undang-undang pendidikan yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk secara maksimal. Dengan demikian penduduk baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu aspek-aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam masyarakat akan sangat mempengaruhi tingkat pendidikan sehingga aspek pendidikan perlu dipertimbangkan dalam hal pendidikan.
Dalam hal Pendidikan Kelurahan Tumampua memiliki sekolah yang terdiri dari 4 SD/MI, 2 SLTP/MTs, 1 SLTA/SMK/MA, dan 1 Akademi dengan perincian sebagai berikut :
1.      SD/MI                  : 4
·         Rombel         : 37
·         Murid            : 1124
·         Guru              : 66
2.      SLTP/MTs            :  2
·         Rombel         : 56
·         Murid            : 2185
·         Guru              : 236
3.      SLTA/SMK/MA  : 1
·         Rombel         : 5
·         Murid            : 233
·         Guru              : 26
4.      AKADEMI          : 1
·         Jurusan                        : 2
·         Mahasiswa      : 706
·         Guru                : 67
            Dalam hal organisasi dan kelembagaan di Kelurahan Tumampua terdapat 1 LKMDA/LPM, 5 Lembaga Pemuda, 2 Lembaga P2A, dan 5 Lembaga Lainnya. Sedangkan Organisasi Sosial terdiri dari 1 Karang Taruna, 7 Klub Olahraga, 8 Orkes Hiburan, 2 Organisasi Seni Tari, data ini berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Pangkajene Tahun 2014.
            Berdasarkan profil kelurahan, penduduk di Kelurahan Tumampua sebagian besar beragama Islam. Hal ini bukan hanya tercermin dari kehidupan religious dalam masyarakat, tapi juga dapat digambarkan dengan adanya beberapa tempat pengajian dan sekolah-sekolah bernafaskan Islam yang mewarnai suasana pendidikan di desa ini. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2. Agama di Kelurahan Tumampua
Agama
Laki-laki
Perempuan
Islam
3.443 orang
4.524 orang
Kristen
20 orang
29 orang
Jumlah
3.463 orang
4.553 orang
            Berbicara tentang etnis, di kelurahan tumampua terdapat 4 etnis yaitu etnis Bugis, Makassar, Jawa, dan Mandar. Jika dilihat dari jumlahnya, Kelurahan Tumampua didominasi oleh etnis Makassar dengan 1.764 laki-laki dan 2.198 Perempuan. Kemudian etnis Bugid dengan 1.381 laki-laki dan 2.038 perempuan. Serta etnis Jawa dengan 165 laki-laki & 160 perempuan dan etnis Mandar 153 laki-laki dan 157 perempuan.

II.5 Sarana dan Pra Sarana Kelurahan

Seperti Kelurahan lain pada umumnya, Kelurahan Tumampua juga memiliki beberapa sarana dan prasarana Kelurahan. Baik berupa bangunan pemerintah, maupun bangunan umum yang dibangun secara swadaya dan untuk kepentingan masyarakat umum.
Mengenai jenis sarana dan prasarana desa beserta jumlahnya, selanjutnya di bawah ini tersaji tabel yang memberikan penjelasan secara umum.




Tabel 3.  Sarana dan Pra Sarana Pendidikan, Agama dan Kesehatan Kelurahan Tumampua Tahun 2014
No.
Jenis
Jumlah
Ket.
1.
Posyandu
2

2.
Dukun Bayi
1

3.
Masjid
7

4.
TK
2

5.
SD/MI
4

6.
SMP/MTS
2

7.
SMA/MA
1
Swasta
8.
Akademi
1

9.
Lapangan Sepak bola
2

10.
Lapangan Voly
1

11.
Lapangan Tenis
1

12.
Lapangan Tenis Meja
1

13.
Lapangan Lainnya
3



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI


Program kerja tingkat Kelurahan dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada minggu pertama saat tiba di lokasi. Observasi dilakukan di dua Lingkungan yang ada di Kelurahan Tumampua.  Inti observasi yang kami lakukan adalah mengenai kondisi geografis dan demografis, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, serta berbagai permasalahan lainnya yang banyak terjadi dalam masyarakat. Hasil observasi tersebut kemudian kami rumuskan dalam bentuk program kerja, sebagai suatu solusi dari mahasiswa KKN UNHAS GEL.90 yang bekerjasama dengan KODAM VII WIRABUANA tahun 2015, yang ditetapkan dalam Seminar Program Kerja Kelurahan. Adapun dalam pelaksanaan program kerja ini, kami ikut terlibat secara langsung dan di lain pihak juga berperan sebagai fasilitator dalam memberdayakan masyarakat. Dalam artian rumusan-rumusan solusi yang diambil berdasarkan pada keilmuan mahasiswa KKN dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Hasil observasi yang dilakukan masing-masing anggota, kemudian didiskusikan dan selanjutnya diusulkan dalam seminar Program Kerja Kelurahan. Seminar ini terlaksana pada hari Senin, 6 Juli 2015 yang bertempat di Kantor Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene. Dalam seminar ini kami menerima beberapa saran dan usulan dari masyarakat yang hadir dan kemudian dimasukkan untuk menjadi Program Kerja Kelurahan.

III.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan musyawarah antara Mahasiswa KKN dengan perangkat serta masyarakat Kelurahan Tumampua, diperoleh rumusan masalah yang dijadikan program kerja. Adapun masalah yang terdapat di Kelurahan Tumampua yakni Dari hasil observasi diperoleh beberapa kesimpulan bahwa di Kelurahan Tumampua karena letaknya yang berada di daerah yang dekat dengan pesisir pantai sehingga banyak pohon kelapa yang di jumpai selain itu  mayoritas masyarakatnya selama ini hanya memanfaatkan kelapa  untuk sekedar dijual di pasaran. Selain itu mereka masih kurang mengetahui tentang mekanisme meningkatkan produksi pertanian dan mengolah Kelapa menjadi VCO.
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur. Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra.
Jadi, Kelurahan Tumampua yang berada di pesisir memiliki kelapanya dapat berpotensi bagi masyarakatnya dengan cara meningkatkan nilai gunanya sehingga dapat meningkatkan ekonomi sehingga pihak masyarakat khususnya ibu-ibu di RW 5 dan 6 bekerja sama dengan mahasiswa KKN dalam rangka penyuluhan pembuatan VCO di RW 6 Kelurahan Tumampua.


BAB IV

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


            Dari observasi yang kami lakukan, telah teridentifikasi masalah dan kendala yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan Tumampua, maka kami berupaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Sebagai upaya untuk memudahkan dalam mencari penyelesaian terhadap permasalahan yang muncul di Kelurahan Tumampua, maka langkah yang kami lakukan adalah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat, kepala-kepala lingkungan, pemuda serta elemen-elemen yang memiliki peranan penting dalam masyarakat.
   Semua usulan dan keinginan masyarakat yang disampaikan pada saat seminar desa, kami terima dan didiskusikan bersama untuk mendapatkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan dan mensinkronkannya antara keinginan dan kemampuan, agar mendapatkan alternatif pemecahan masalah untuk kemudian dilaksanakan dengan membuat program kerja yang realistis, efektif dan efisien. Segala program kerja kami laksanakan sesuai dengan kemampuan, baik tenaga dan finansial.
Asapun alternative pemecahan masalah yang disediakan melalui penyuluhan manfaat dan cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) untuk memberikan nilai tambah pada Kelapa yang dapat dibuat menjadi VCO yakni minyak yang bernilai tinggi bagi kesehatan. Melalui penyuluhan ini diharapkan masyarakat utamanya ibu-ibu menjadi paham akan manfaat dari VCO serta dapat menjadikannya sebagai modal usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi.


BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN


V.1 Kegiatan Pra-pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Sebelum melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) terlebih dahulu diadakan pembekalan materi kuliah kerja nyata yang diselenggarajakan oleh pihak penyelenggara  kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Hasanuddin. Pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) ini dilaksanakan dengan sistem terpusat dimana dilakukan di Baruga Andi Pettarani Universitas Hasanuddin  yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai peserta Kuliah kerja Nyata (KKN) angkatan 90 dan pembekalan khusus dilakukan dengan sistem pembagian tempat  pertemuan dilakukan secara acak terhadap mahasiswa KKN dari setiap fakultas/ disiplin ilmu yang ada di  Universitas Hasanuddin.
Kegiatan pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) meliputi pemberian materi mengenai bagaimana menemukan jati diri, penjelasan mengenai tatacara pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) sampai dengan penyusunan laporan kuliah kerja nyata (KKN). Setelah mendapatkan pembekalan dilaksanakan pertemuan dengan supervisor untuk pemilihan koordinator kecamatan, sekretaris kecamatan dan bendahara dan teknis pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Setelah itu dilakukan pemberangkatan dan mahasiswa KKN tiba di kantor Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep sebagai bentuk penerimaan mahasiswa KKN UNHAS angkatan 90 di lokasi. Selanjutnya di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene dilakukan serah terima.
Penyerahan Mahasiswa KKN UNHAS angkatan 90 ke Camat Pangkajene, pangkep. Kemudian diserahkan ke pejabat kelurahan dimana pengantaran keposko masing-masing. Adapun jumlah mahasiswa yang diserahkan Kelurahan Tumampua berjumlah 9 orang, 4 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) selama kurang lebih 55 hari sejak 29 Juni 2015 sampai dengan 22 Agustus 2015 dengan rincian :
a.       Observasi
b.      Penyusunan program kerja
c.       Seminar Program kerja kelurahan
d.      Seminar program kerja kecamatan
e.       Pelaksanaan program kerja
f.       Evaluasi
V.2 Program Kerja
Adapun program kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dengan rincian diatas telah dibuat dalam bentuk laporan berdasarkan identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka dilakukan beberapa kegiatan berikut:
Ø  Penyuluhan pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)
Tujuan                      : Memberikan arahan tentang cara pembuatan VCO yang memiliki nilai ekonomi sehingga dapat dijadikan salah satu usaha industri rumahan selain itu memiliki khasiat dalam bidang kesehatan.
Sasaran                     : Ibu Rumah Tangga di RW 5 Bontomangape dan RW 6 Lempangan, Kelurahan Tumampua.
Waktu Pelaksanaan  : 12-14 Juli 2015
Realisasi                   : Terlaksana dengan baik


BAB VI

PENUTUP


V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan KKN Reguler Gelombang 90 adalah sebagai berikut :
1.      Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Gelombang 90 Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan KODAM VII WIRABUANA tahun 2015 di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep sangat berkesan dengan meninggalkan berbagai ilmu pengetahuan serta hal fisik dan non-fisik lainnya yang berhubungan dengan masyarakat. Selain itu, peserta KKN Reguler memperoleh ilmu yang sulit didapatkan di perkuliahan.
2.      Respon dari masyarakat dalam menerima mahasiswa KKN sangat baik dengan citra positif mahasiswa yang diperioritaskan .
3.      Kehadiran mahasiswa KKN ditengah – tengah masyarakat Kelurahan Tumampua meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam upaya peningkatan pembangunan Kelurahan Tumampua
4.      Program kerja KKN Reguler  Kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene dapat terlaksana semuanya berkat kerjasama dengan berbagai pihak serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa

V.2 Saran

Setelah pelaksanaan KKN Reguler Gelombang 90 dan melihat kenyataan pelaksanaan kegiatan di lapangan, maka kami menyarankan :
1.      Perlunya Dilakukan Pendekatan lebih mendalam kepada masyarakat sekitar, sehingga masyarakat sekitar dapat berperan aktif dalam membantu pelaksanaan program kerja .
2.      Perlunya perencanaan yang lebih matang mengenai program kerja yang akan dilaksanakan, baik waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, maupun alat dan bahan yang diperlukan..

3.      Pelaksanaan KKN harus tetap membutuhkan inovasi dan perkembangan dalam operasionalnya agar keberadaan mahasiswa KKN dapat bermanfaat di masyarakat.

Review Hadalabo Gokujyun Ultimate Moisturizing Lotion

Kali ini saya mau review hadalabo gokujyun ultimate moisturizing lotion untuk kulit kering dan normal. Hasil review ini setelah pemakaian 2 ...