BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
` Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal
itu, maka Unhas selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi
lainnya menjadi pelopor membentuk Tridarma Perguruan Tinggi tersebut menjadi
dalam satu kegiatan yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu
kegiatan. Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal dari
kurikulum pendidikan tinggi strata satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak
terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua
isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang
telah ada, pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan
realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat diperkaya dengan
pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan
rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/ menganalisis,
menarik kesimpulan, merumuskan masalah yang dihadapi, lalu mengambil keputusan
untuk pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang ada dari data kondisi dan
situasi wilayah kerja dan kemampuannya.
Pengabdian kepada Masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah, melembaga, dan
langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat di luar kampus, dan dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan
dapat membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Masyarakat yang cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap kehidupannya,
dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat memberikan masukan
tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern
diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola pikir
interdisiplin dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN dilandasi
oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu
mempunyai kaitan satu dengan yang lain. Dengan demikian pendekatan monodisiplin
menjadi kurang efektif, sehingga usaha pemecahan masalah nyata yang timbul
dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner maupun
pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukkan KKN bertolak dari permasalahan
yang didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi yang sudah,
sedang atau akan dipelajarinya.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalama belajar baru, yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus
merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu
tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya sendiri
yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.
Universitas Hasanuddin sebagai institusi keilmuan telah menetapkan
mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di tengah-tengah masyarakat,
dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas Hasanuddin dalam
peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Gelombang 90
Periode Juni - Agustus Tahun 2015 yang bekerja sama dengan KODAM VII WIRABUANA
salah satunya berlokasi di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep,
Propinsi Sulawesi Selatan.
1.2 Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya
harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki
arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi
juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri dengan
melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat
serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan
pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan Tinggi bukan
merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi
keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara
Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni dengan masyarakat sebagai pihak yang menerapkan hasil pengembangan
tersebut.
Secara ringkas, ada 4 tujuan harus dicapai melalui pelaksanaan KKN yaitu:
1.
Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat
dan pengalaman kerja nyata pembangunan
Berbagai pengalaman belajar
akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-KKN, seperti pengalaman belajar
mengenai potensi kelurahan dan masyarakat, membuat rencana pembangunan dan
pemberdayaan kelurahan, berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat,
menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun
masyarakat.
2.
Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan
bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
3.
Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
4.
Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat
1.3 Manfaat KKN
Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu
mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi.
Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a.
Memperdalam
pengertian mahasiswa tentang cara
berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.
b.
Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi, dan
seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c.
Memperdalam
penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d.
Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari
masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
e.
Mendewasakan
cara berpikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
f.
Memberikan
keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan
masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.
g.
Melatih
mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
h.
Memberikan
pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk
sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
i.
Melalui
pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan memecahkan
masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian
sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab,
maupun rasa kesejawatan.
2. Masyarakat
dan Pemerintah Daerah/Institusi
a.
Memperoleh
cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan
pembangunan.
b.
Memperoleh
bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
c.
Memperoleh pengalaman
dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu
berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d.
Terbentuknya
kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin
kelanjutan upaya pembangunan.
e.
Memperoleh
manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program-program
pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan
Tinggi
a.
Memperoleh
umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di
tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan
pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan
nyata pembangunan.
b.
Memperoleh
berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian.
c.
Melalui
kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata berguna
bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan
masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d.
Meningkatkan,
memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain
melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 90 Universitas Hasanuddin yaitu selama 55 hari
terhitung sejak 29 Juni 2015 sampai dengan 22 Agustus 2015 bertempat di
Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep.
Kegiatan
tersebut mencakup tiga hal pokok yaitu pengabdian masyarakat, pemerintahan dan
pengajaran, adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) tersebut adalah dengan membuat rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Pendekatan Persuatif
Pendekatan
ini menitikberatkan kepada ide, sikap, dan usaha-usaha masyarakat atas dasar
perubah kontak terarah dan selektif yang datangnya dari pihak luar sehingga
menimbulkan motivasi, kreasi dan inovasi bagi masyarakat untuk mampu berpikir
dan berbuat sesuai dengan kebenaran.
2. Pendekatan Empirik, Normatik dan Edukatif
Yaitu
kepedulian terhadap norma-norma yang berlaku baik norma tersirat maupun norma
yang tersurat di masyarakat.
3. Pendekatan Andragogi
Yaitu
sistem pembelajaran dengan prinsif partisipasi dan seni untuk membantu
masyarakat setempat dalam belajar dan membelajarkan.
4. Pendekatan Kelembagaan
Pendekatan
yang memperhitungkan keterkaitan dan kesepadanan dengan dinas instansi
pemerintah maupun swasta dan organisasi sosial dalam mempercepat proses
pembangunan dan daya pikir modern, kreatif dan inovatif.
BAB II
GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUMAMPUA
II.1 Kondisi Geografis
Secara geografis Kelurahan Tumampua
berada di wilayah kecamatan Pangkajene yang terletak 0,1 Km dari ibu kota
Kecamatan dan 1 Km dari ibu kota Kabupaten Pangkep.
Adapun batas-batas wilayah Kelurahan
Tumampua adalah sebagai berikut :
· Sebelah
Utara : Kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene
· Sebelah
Selatan : Kelurahan Anrong Appaka Kecamatan Pangkajene
· Sebelah
Timur : Kelurahan Paddoang doangan Kecamatan Pangkajene
· Sebelah
Barat : Kelurahan Jagong Kecamatan Pangkajene
Secara administratif Kelurahan
Tumampua dengan luas wilayah 122 Ha Pada Ketinggian < 50 m dari permukaan
air laut terdiri dari 2 Lingkungan, 7 RW dan 19 RT.
Dengan Penggunaan tanah sebagai
daerah persawahan seluas 64,67 Ha, Perkarangan 38,40 Ha, Tambak 7,93 Ha, dan
Kebun 11,20 Ha.
Penduduk adalah sejumlah orang yang
mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat)
sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum
penduduk dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dan hal ini
berlaku pula dalam penghitungan jumlah penduduk di Kelurahan Tumampua ini. Di
bawah ini disajikan data mengenai jumlah penduduk Kelurahan Tumampua
berdasarkan data Profil Desa dan Kelurahan Tumampua. Data jumlah penduduk ini
merupakan data tersaji dari pemerintah setempat. Kelurahan
Tumampua mempunyai jumlah penduduk 8.016 jiwa yang terdiri dari 2.017 Kepala
Keluarga tersebar dalam 7 RW dan 19 RT dengan perincian Laki-laki 3.842 jiwa
dan perempuan 4.174.
II.3 Mata
Pencaharian
Kelurahan Tumampua
adalah Kelurahan yang mana telah mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi dan
non fisik yang dimilikinya. Sebahagian besar penduduk Kelurahan Tumampua
bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta pengusaha kecil
dan mengengah, dapat dilihat pada tabel
Tabel
1. Mata Pencaharian Kelurahan Tumampua
Jenis Pekerjaan
|
Laki-laki (orang)
|
Perempuan (orang)
|
1
|
2
|
3
|
Petani
|
112
|
-
|
Buruh Tani
|
125
|
-
|
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
|
375
|
256
|
Pedagang Keliling
|
38
|
9
|
Peternak
|
16
|
53
|
Montir
|
8
|
|
Dokter Swasta
|
1
|
2
|
Bidan Swasta
|
-
|
2
|
Perawat Swasta
|
-
|
4
|
Pembantu Rumah Tangga
|
-
|
15
|
TNI
|
26
|
-
|
POLRI
|
40
|
-
|
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
|
127
|
105
|
Pengusaha Kecil dan
Menengah
|
325
|
241
|
Dukun Kampung Terlatih
|
-
|
1
|
Dosen Swasta
|
5
|
3
|
Pengusaha Besar
|
8
|
-
|
Arsitektur
|
10
|
5
|
Karyawan Perusahaan Swasta
|
156
|
38
|
Wiraswasta
|
155
|
124
|
II.4 Kondisi
Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Berdasarkan
Undang-undang pendidikan yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia
dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk
secara maksimal. Dengan demikian penduduk baik sebagai perorangan maupun
sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan.
Oleh karena itu aspek-aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang
ditemui dalam masyarakat akan sangat mempengaruhi tingkat pendidikan sehingga
aspek pendidikan perlu dipertimbangkan dalam hal pendidikan.
Dalam hal Pendidikan
Kelurahan Tumampua memiliki sekolah yang terdiri dari 4 SD/MI, 2 SLTP/MTs, 1
SLTA/SMK/MA, dan 1 Akademi dengan perincian sebagai berikut :
1. SD/MI : 4
·
Rombel : 37
·
Murid : 1124
·
Guru : 66
2.
SLTP/MTs :
2
·
Rombel : 56
·
Murid : 2185
·
Guru : 236
3.
SLTA/SMK/MA : 1
·
Rombel : 5
·
Murid : 233
·
Guru : 26
4.
AKADEMI : 1
·
Jurusan : 2
·
Mahasiswa : 706
·
Guru : 67
Dalam hal organisasi dan kelembagaan di Kelurahan
Tumampua terdapat 1 LKMDA/LPM, 5 Lembaga Pemuda, 2 Lembaga P2A, dan 5 Lembaga
Lainnya. Sedangkan Organisasi Sosial terdiri dari 1 Karang Taruna, 7 Klub
Olahraga, 8 Orkes Hiburan, 2 Organisasi Seni Tari, data ini berdasarkan Badan Pusat
Statistik (BPS) Kecamatan Pangkajene Tahun 2014.
Berdasarkan
profil kelurahan, penduduk di Kelurahan Tumampua sebagian besar beragama Islam.
Hal ini bukan hanya tercermin dari kehidupan religious dalam masyarakat, tapi
juga dapat digambarkan dengan adanya beberapa tempat pengajian dan
sekolah-sekolah bernafaskan Islam yang mewarnai suasana pendidikan di desa ini.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2. Agama di Kelurahan
Tumampua
Agama
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Islam
|
3.443 orang
|
4.524 orang
|
Kristen
|
20 orang
|
29 orang
|
Jumlah
|
3.463 orang
|
4.553 orang
|
Berbicara tentang etnis, di
kelurahan tumampua terdapat 4 etnis yaitu etnis Bugis, Makassar, Jawa, dan
Mandar. Jika dilihat dari jumlahnya, Kelurahan Tumampua didominasi oleh etnis
Makassar dengan 1.764 laki-laki dan 2.198 Perempuan. Kemudian etnis Bugid
dengan 1.381 laki-laki dan 2.038 perempuan. Serta etnis Jawa dengan 165
laki-laki & 160 perempuan dan etnis Mandar 153 laki-laki dan 157 perempuan.
II.5 Sarana
dan Pra Sarana Kelurahan
Seperti Kelurahan lain pada umumnya, Kelurahan Tumampua juga memiliki
beberapa sarana dan prasarana Kelurahan. Baik berupa bangunan pemerintah,
maupun bangunan umum yang dibangun secara swadaya dan untuk kepentingan
masyarakat umum.
Mengenai jenis sarana dan prasarana desa beserta jumlahnya, selanjutnya di
bawah ini tersaji tabel yang memberikan penjelasan secara umum.
Tabel
3. Sarana dan Pra Sarana Pendidikan,
Agama dan Kesehatan Kelurahan Tumampua Tahun 2014
No.
|
Jenis
|
Jumlah
|
Ket.
|
1.
|
Posyandu
|
2
|
|
2.
|
Dukun
Bayi
|
1
|
|
3.
|
Masjid
|
7
|
|
4.
|
TK
|
2
|
|
5.
|
SD/MI
|
4
|
|
6.
|
SMP/MTS
|
2
|
|
7.
|
SMA/MA
|
1
|
Swasta
|
8.
|
Akademi
|
1
|
|
9.
|
Lapangan Sepak bola
|
2
|
|
10.
|
Lapangan
Voly
|
1
|
|
11.
|
Lapangan
Tenis
|
1
|
|
12.
|
Lapangan
Tenis Meja
|
1
|
|
13.
|
Lapangan
Lainnya
|
3
|
|
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI
Program
kerja tingkat Kelurahan dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
pada minggu pertama saat tiba di lokasi. Observasi dilakukan di dua Lingkungan
yang ada di Kelurahan Tumampua. Inti
observasi yang kami lakukan adalah mengenai kondisi geografis dan demografis,
kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, serta berbagai permasalahan
lainnya yang banyak terjadi dalam masyarakat. Hasil observasi tersebut kemudian
kami rumuskan dalam bentuk program kerja, sebagai suatu solusi dari mahasiswa
KKN UNHAS GEL.90 yang bekerjasama dengan KODAM VII WIRABUANA tahun 2015, yang
ditetapkan dalam Seminar Program Kerja Kelurahan. Adapun dalam pelaksanaan
program kerja ini, kami ikut terlibat secara langsung dan di lain pihak juga
berperan sebagai fasilitator dalam memberdayakan masyarakat. Dalam artian
rumusan-rumusan solusi yang diambil berdasarkan pada keilmuan mahasiswa KKN dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Hasil observasi yang
dilakukan masing-masing anggota, kemudian didiskusikan dan selanjutnya
diusulkan dalam seminar Program Kerja Kelurahan. Seminar ini terlaksana pada
hari Senin, 6 Juli 2015 yang bertempat di Kantor Kelurahan Tumampua, Kecamatan
Pangkajene. Dalam seminar ini kami menerima beberapa saran dan usulan dari
masyarakat yang hadir dan kemudian dimasukkan untuk menjadi Program Kerja Kelurahan.
III.1 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan musyawarah antara Mahasiswa KKN dengan perangkat serta
masyarakat Kelurahan Tumampua, diperoleh rumusan masalah yang dijadikan program
kerja. Adapun masalah yang terdapat di Kelurahan Tumampua yakni Dari hasil
observasi diperoleh beberapa kesimpulan bahwa di Kelurahan Tumampua karena
letaknya yang berada di daerah yang dekat dengan pesisir pantai sehingga banyak
pohon kelapa yang di jumpai selain itu
mayoritas masyarakatnya selama ini hanya memanfaatkan kelapa untuk sekedar dijual di pasaran. Selain itu
mereka masih kurang mengetahui tentang mekanisme meningkatkan produksi
pertanian dan mengolah Kelapa menjadi VCO.
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin
coconut oil) adalah minyak
kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan
terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan
kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan
tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam
laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur. Minyak kelapa murni, atau lebih
dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan
minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar
air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau
harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau
sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai
kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan,
berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan
lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai
harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra.
Jadi, Kelurahan Tumampua yang berada di pesisir memiliki kelapanya dapat
berpotensi bagi masyarakatnya dengan cara meningkatkan nilai gunanya sehingga
dapat meningkatkan ekonomi sehingga pihak masyarakat khususnya ibu-ibu di RW 5
dan 6 bekerja sama dengan mahasiswa KKN dalam rangka penyuluhan pembuatan VCO
di RW 6 Kelurahan Tumampua.
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari observasi yang kami lakukan, telah teridentifikasi
masalah dan kendala yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan Tumampua, maka kami
berupaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Sebagai upaya untuk
memudahkan dalam mencari penyelesaian terhadap permasalahan yang muncul di Kelurahan
Tumampua, maka langkah yang kami lakukan adalah melakukan pendekatan dengan
tokoh-tokoh masyarakat, kepala-kepala lingkungan, pemuda serta elemen-elemen
yang memiliki peranan penting dalam masyarakat.
Semua usulan dan keinginan masyarakat yang
disampaikan pada saat seminar desa, kami terima dan didiskusikan bersama untuk
mendapatkan solusi yang terbaik dengan memperhatikan dan mensinkronkannya
antara keinginan dan kemampuan, agar mendapatkan alternatif pemecahan masalah
untuk kemudian dilaksanakan dengan membuat program kerja yang realistis,
efektif dan efisien. Segala program kerja kami laksanakan sesuai dengan
kemampuan, baik tenaga dan finansial.
Asapun alternative pemecahan masalah yang disediakan melalui
penyuluhan manfaat dan cara pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) untuk memberikan
nilai tambah pada Kelapa yang dapat dibuat menjadi VCO yakni minyak yang
bernilai tinggi bagi kesehatan. Melalui penyuluhan ini diharapkan masyarakat
utamanya ibu-ibu menjadi paham akan manfaat dari VCO serta dapat menjadikannya
sebagai modal usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi.
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN
V.1 Kegiatan Pra-pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata (KKN)
Sebelum melaksanakan
kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) terlebih dahulu diadakan pembekalan materi
kuliah kerja nyata yang diselenggarajakan oleh pihak penyelenggara kuliah kerja nyata (KKN) Universitas
Hasanuddin. Pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) ini dilaksanakan dengan sistem terpusat dimana dilakukan di Baruga
Andi Pettarani Universitas Hasanuddin
yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai
peserta Kuliah kerja Nyata (KKN) angkatan
90 dan pembekalan khusus
dilakukan dengan sistem pembagian tempat pertemuan
dilakukan secara acak terhadap mahasiswa KKN dari setiap fakultas/ disiplin
ilmu yang ada di Universitas Hasanuddin.
Kegiatan pembekalan
kuliah kerja nyata (KKN) meliputi pemberian materi mengenai bagaimana menemukan
jati diri, penjelasan mengenai tatacara pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN)
sampai dengan penyusunan laporan kuliah kerja nyata (KKN). Setelah mendapatkan
pembekalan dilaksanakan pertemuan dengan supervisor untuk pemilihan koordinator
kecamatan, sekretaris kecamatan dan bendahara dan teknis pelaksanaan kegiatan kuliah
kerja nyata (KKN). Setelah itu dilakukan pemberangkatan dan mahasiswa KKN tiba di kantor Kecamatan
Pangkajene Kabupaten Pangkep sebagai bentuk penerimaan mahasiswa KKN UNHAS
angkatan 90 di lokasi. Selanjutnya di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene dilakukan
serah terima.
Penyerahan Mahasiswa
KKN UNHAS angkatan 90 ke Camat Pangkajene, pangkep. Kemudian diserahkan ke
pejabat kelurahan dimana pengantaran
keposko masing-masing. Adapun jumlah mahasiswa yang
diserahkan Kelurahan Tumampua berjumlah 9 orang, 4 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan.
Pelaksanaan kuliah
kerja nyata (KKN) selama kurang lebih 55 hari sejak 29 Juni 2015 sampai dengan 22 Agustus 2015 dengan rincian :
a. Observasi
b. Penyusunan
program kerja
c. Seminar
Program kerja kelurahan
d. Seminar
program kerja kecamatan
e. Pelaksanaan
program kerja
f. Evaluasi
V.2 Program Kerja
Adapun program kegiatan kuliah kerja
nyata (KKN) dengan rincian diatas telah dibuat dalam bentuk laporan berdasarkan
identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah yang telah disebutkan
sebelumnya, maka dilakukan beberapa kegiatan berikut:
Ø Penyuluhan
pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil)
Tujuan : Memberikan arahan tentang
cara pembuatan VCO yang memiliki nilai ekonomi sehingga dapat dijadikan salah
satu usaha industri rumahan selain itu memiliki khasiat dalam bidang kesehatan.
Sasaran : Ibu Rumah Tangga di RW 5
Bontomangape dan RW 6 Lempangan, Kelurahan Tumampua.
Waktu
Pelaksanaan : 12-14 Juli 2015
Realisasi : Terlaksana dengan baik
BAB VI
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah pelaksanaan
kegiatan KKN Reguler Gelombang 90 adalah sebagai berikut :
1. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Reguler Gelombang 90 Universitas Hasanuddin bekerjasama
dengan KODAM VII WIRABUANA tahun 2015 di Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene,
Kabupaten Pangkep sangat berkesan dengan meninggalkan berbagai ilmu pengetahuan
serta hal fisik dan non-fisik lainnya yang berhubungan dengan masyarakat.
Selain itu, peserta KKN Reguler memperoleh ilmu yang sulit didapatkan di
perkuliahan.
2. Respon
dari masyarakat dalam menerima mahasiswa KKN sangat baik dengan citra positif
mahasiswa yang diperioritaskan .
3. Kehadiran
mahasiswa KKN ditengah – tengah masyarakat Kelurahan Tumampua meningkatkan
kreativitas dan keterampilan dalam upaya peningkatan pembangunan Kelurahan
Tumampua
4. Program
kerja KKN Reguler Kelurahan Tumampua
Kecamatan Pangkajene dapat terlaksana semuanya berkat kerjasama dengan berbagai
pihak serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa
V.2 Saran
Setelah pelaksanaan KKN
Reguler Gelombang 90 dan melihat kenyataan pelaksanaan kegiatan di lapangan,
maka kami menyarankan :
1. Perlunya
Dilakukan Pendekatan lebih mendalam kepada masyarakat sekitar, sehingga
masyarakat sekitar dapat berperan aktif dalam membantu pelaksanaan program
kerja .
2. Perlunya
perencanaan yang lebih matang mengenai program kerja yang akan dilaksanakan,
baik waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, maupun alat dan bahan yang
diperlukan..
3. Pelaksanaan
KKN harus tetap membutuhkan inovasi dan perkembangan dalam operasionalnya agar
keberadaan mahasiswa KKN dapat bermanfaat di masyarakat.