Lebah
merupakan golongan hymenoptera yang biasanya hidup secara berkoloni dengan
pembagian tugas yang sangat teratur pembagian tugas ini menimbulkan strata
dalam kehidupan lebah, dimana adanya lebah ratu, lebah pekerja, dan lebah
jantan. Nasib yang menentukan apakah lebah ini termasuk lebah pekerja, lebah
ratu, atau lebah jantan ini dimulai ketika terjadinya pembuahan atau dengan
kata lain strata dari seekor lebah telah ditentukan sejak lama sebelum lebah
tersebut lahir.
Sistem haplodiploidy pada
lebah menggunakan sistem diploid dan haploid dimana Lebah betina merupakan lebah yang memiliki
kromosom yang diploid sedangkan jantan memiliki kromosom yang haploid. Jika
dilihat sekilas hanya ada dua pembagian dari lebah ini yaitu jantan dan
bentina, namun mengapa ada lebah yang tergolong lebah pekerja dan lebah ratu.
Sebenarnya lebah pekerja maupun lebah ratu sama-sama merupakan lebah betina,
namun perkembangan organ kelamin dari lebah pekerja kurang sempurna sehingga kurang
produktif dalam menghasilkan keturunan. Lebah Ratu memiliki ovarium yang
berkembang cukup sempurna sehingga mampu bertelur 1500-2000 telur perhari. Lebah ratu hanya seekor dalam sarang
tanpa raja. Jika ada dua ratu, keduanya berkelahi memperebutkan kedudukan, Ratu mempunyai sengat sebagai
ovipositor, senjata pengusir ratu lain di dalam sebuah sarang. Lebah ratu bisa
menyengat berkali-kali tanpa ada kerusakan tubuh atau binasa. Lebah ratu kebal
terhadap segala penyakit karena konsumsi royal jelly setiap hari, hal ini juga yang membedakan
antara lebah ratu dan lebah pekerja, seperti yang diketahui ukuran individu
dengan jumlah set kromosom yang lebih banyak menyebabkan besarnya tubuh
individu tersebut, sehingga tubuh dari lebah betina yang bersifat diploid lebih
besar daripada tubuh lalat jantan yang haploid. Namun demikian, tubuh dari
lebah ratu tetap lebih besar dibandingkan lebah-lebah yang lainnya hal ini
karena sepanjang hidupnya lebah ratu memakan royal jelly. Lebah ratu hanya bereproduksi sekali yaitu saat memasuki
masa dewasa atau lebah ratu memasuki usia 23 hari dan memilih salah satu di
antara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat lewat
sayembara terbang. Lebah jantan pemenang adalah yang dapat terbang menyusul dirinya. Perkawinan berlangsung kala terbang di udara terbuka. Seusai kawin,
keduanya jatuh ke tanah. Lebah jantan mati karena kantong sperma terpisah dan
tertinggal dalam kantong sperma ratu (spermatheca) sebagai tempat penyimpan
sperma lebah jantan hasil perkawinan.
Jika spermatheca belum banyak memiliki
spermatozoa, maka kelangsungan perkawinan lebah ratu melibatkan 30 ekor lebah
jantan. Lebah ratu kembali ke sarang dan mulai bertelur 2-3 hari pasca
perkawinan, serta berhenti bertelur sampai habis simpanan sperma yang tersedia.
Tugas utama lebah ratu, justru bertelur terus-menerus agar bisa terjadi
regenerasi keturunan, dengan lahirnya lebah-lebah baru. Telur lebah ratu akan
menjadi lebah pekerja, lebah jantan dan calon lebah ratu.
Tugas dari lebah pekerja yang
utama adalah mengumpulkan serbuk sari dan nektar, dalam lebah pekerja sendiri
juga memiliki tingkatan-tingkatan yang didasarkan pada usianya. Setelah lahir, lebah pekerja menjadi
lebah rumah tangga dengan tugas pokok membersihkan bilik-bilik kosong agar bisa
kembali digunakan kemudian jadi lebah pekerja yang bertugas menjaga dan memberi
pakan larva. Tugas berikutnya, membangun bilik baru dan memperbaiki bilik yang
lama. Setelah itu, lebah pekerja baru mulai menyimpan nektar dan serbuk sari
yang dibawa sesama temannya. Saat itulah, mulai menyandang profesi sebagai
lebah pengolah madu dengan tugas pokok memroses nektar jadi madu, memeram madu
dan mencampur madu dengan tepung sari.
Adapun lebah jantan tidak
bekerja, lebah jantan bertugas mengawini ratu perawan atau calon lebah ratu
(virgin queen) dengan lama hidup sekitar tiga bulan. Tugas utama lebah
jantan justru menjaga sarang dan membersihkan sarang dari kotoran.
Kadang-kadang terbang sebentar kala cuaca cerah. Untuk makan, lebah jantan
lazim disuapi lebah pekerja. Sayangnya, saat musim paceklik tiba, sebagian
lebah jantan dibinasakan dan dikeluarkan oleh lebah-lebah pekerja dari sarang.
Lebah ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan menunjukkan
adanya tingkatan strata dalam kehidupan lebah, yang mana tingkatan strata ini
berlaku sejak lebah tersebut lahir. Persilangan dari lebah agak rumit karena
disebabkan oleh sistem haploidiploid. Lebah betina memiliki 32 kromosom, lebah
ratu dalam hal ini ketika tiba masa reproduksi akan mengalami proses meiosis
sehingga menghasilkan 2 gamet yang bersifat haploid. Sedangkan pada jantan
karena jumlah kromosomnya haploid maka untuk berkembang biak akan melakukan
mitosis menghasilkan gamet yang bersifat haploid pula. Apabila telur dibuahi
oleh jantan maka akan terjadi fertilisasi yang menyebabkan kedua gamet yang
bersifat haploid bertemu meghasilkan gamet diploid yang nantinya akan
berkembang menjadi lebah betina. Pada perkembangbiakan lebah dikenal adanya
parthenogenesis yakni dimana terjadinya perkembangbiakan langsung dari sel
telur tanpa pembuahan oleh pejantan sehingga dihasilkan lebah jantan yang
bersifat haploid. Untuk lebah betina karena terdapat lebah pekerja dan lebah
ratu hal ini dipengaruhi leh faktor nutrisi dimana ketika lebah ratu sudah
tidak ada maka lebah pekerja akan menyeleksi lebah-lebah yang ada dan calon
lebah ratu akan diberi nutrisi yang bagus berupa royal jelly. Jadi jelas
terlihat disini bahwa pembagian tugas antara lebah pertama kali ditentukan
ketika lebah tersebut baru lahir dan yang menantukan tingkatan strata dari
lebah tersebut.