UNSUR MAKRO
|
FUNGSI
|
GEJALA KEKURANGAN
UNSUR
|
Karbon (C)
Oksigen (C)
Hidrogen (H)
|
Bahan dasar
untuk fotosintesis
|
Pertumbuhan
terhambat, metabolisme terlambat, dan tumbuhan akan mati.
|
Nitrogen (N)
|
Komponen protein, asam nukleat, koenzim, dan
klorofil.
|
Pertumbuhan
terhambat, daun muda berwarna hijau pucat, dan daun-daun yang tua berwarna
kuning serta gugur (penyakit ini disebut klorosis)
|
S (Sulfur)
|
Penyususn
senyawa-senyawa penting dan juga bekerja sebagai ion biasa. Sebagai ester
R-SO3H, asam amino (cystein, methionin, dan cystin) merupakan 50% senyawa S
tanaman dan bersama-sama dengan protein lain menyusun enzim, senyawa sekunder
(Minyak etheris, vitamin b1, penicilin, senyawa organis CaSO4).
|
Pembentukan
protein terganggu, terjadi pengumpulan amide, karbohidrat lebih banyak
dibentuk, dinding sel tebal.
Tanda-tanda
: Daun muda mengalami klorosis, tulang daun lebih pucat dari bagian daging
daun, daun kecil, bayang kelihatan menglayu. Tunas pucuk tetap hidup tapi
daun muda menjadi layu atau mengalami klorosis, tidak terdapat bercak, tulang
daun dan jaringan antara tulang daun berwarna hijau muda.
|
K (Kalium)
|
Mengaktifkan enzim, mengatur keseimbangan kelarutan
air, dan mempengaruhi osmosis.
|
Pertumbuhan terganggu, kandungan karbohidrat lebih
banyak, turgor rendah, batang tidak tegak, asam amino sedikit dan amide
banyak, transpirasi dan respirasi tinggi, daya tahan terhadap dingin dan
kekeringan berkurang.
Tanda-tanda : Klorosis dan nekrosis pada daun tua
dimulai dari tepi, batang rebah. Pada daun tua, daun mengalami klorosis,
bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian ujung, tepi, dan jaringan antara
tulang daun.
|
Kalsium (Ca)
|
Mengatur beberapa fungsi sel dan menguatkan dinding
sel, sebagai ion biasa, mengaktifkan enzim tertentu, penyususn senyawa
phytin, pektin, Ca-oksalat.
|
Perakaran dan pertumbuhan batang kurang baik. Di alam,
gejala kekurangan Ca sangat jarang (disebut kerusakan asam). Pada daun muda
tunas pucuk terminal mati, yang diikuti oleh distorsi poada ujung atau
pangkal daun. Daun muda pada titik tumbuh melengkung dan kemudian mengering
pada bagian ujungnya.
|
P (Fosfor)
|
Membentuk senyawa penting, aktivator senyawa-senyawa
organis dengan cara ikatan posfat dan kerja umum ion, komponen asam nukleat,
fosfolipid, dan ATP.
|
Pertumbuhan terhambat, perakaran tidak sempurna,
pembungaan dan pemasakan tertunda, pembentukan protein terganggu kerena
terbentuknya amide, sedikit vitamin, tidak tahan terhadap temperatur rendah.
Tanda-tanda : daun tua mula-mula berwarna hijau tua
karena relatif banyak klorofil, lalu menjadi kemerah-merahan, tanaman kerdil,
daun getas (mudah patah) dan lekas mati. Pada seluruh daun tua tajuk berwarna
hijau gelap, sering terbentuk warna merah atau ungu.
|
Mg (Magnesium)
|
Komponen klorofif dan mengaktifkan beberapa enzim,
sebagai ion biasa, aktivator enzim tertentu, terutama dalam proses
fosforilasi dan sintesis protein dengan cara membentuk senyawa enzim
substrat, penyusun senyawa-senyawa penting misalnya klorofil, phytin, pektin,
Mg-oksalat.
|
Produksi karbohidrat berkurang, ada pengumpulan amide,
Tandanya : daun tua mengalami klorosis diantara
tulang-tulang daunnya (intercostal chlorose) berupa garis-garis pada monoktil
dan bercak-bercak dikotil. Secara
tidak merata pada daun tua mengalami klorosis, daun kadang memerah, ujung dan
tepi daun menggulung.
|
UNSUR MIKRO
|
FUNGSI
|
GEJALA KEKURANGAN
UNSUR
|
Cl (Klor)
|
Mengatur
pertumbuhan akar dan batang, serta mengatur fotolisis. Sebagai ion biasa
berpengaruh terhadap aktivitas enzim.
|
Layu,
klorosis, dan beberapa daun mati. Tanaman halophyta yang kekurangan Cl
pertumbuhannya terganggu terutama dititik tumbuh akar maupun batang.
|
Fe (Besi)
|
Mengatur
sintesis protein dan transpor elektron. Merupakan bagian gugus prosthetis
beberapa enzim (cytochrome, perokside, katalase), dalam haemin (dapat berada
dalam kesetimbangan Fe++ « Fe+++, sehingga
berfungsi sebagai alat redoks), bahan pembentuk klorofil dan protein, dapat
membentuk Fe-fosfat sebagai ion biasa tidak berarti karena jumlahnya sangat
sedikit.
|
Produksi
karbohidrat dan protein terganggu.
Tandanya :
Daun muda mengalami klorosis meskipun tulang-tulang daun masih hijau, diikuti
nekrosis. Pada daun muda tunas pucuk masih hidup, tetapi daun muda menjadi
layu dan mengalami klorosis, tidak terdapat bercak.
|
B (Boron)
|
Mengatur
perkecambahan, pembungaan, pembuahan, pembelahan sel, dan metabolisme
nitrogen. Sebagai penyusun ikatan-ikatan penting misalnya ester boron dengan
gula, penting untuk metabolisme karbohidrat, ikatan B organis memungkinkan
adanya diferensiasi dan penyusunan struktur halus (fine structure) dinding
sel, sehingga memudahkan transpor karbohidrat dan penyerapan ion ke dalam
sel. Sebagai aktivator maupun inaktivator bagi zat tumbuh. Kalau B kurang,
zat tumbuh menjadi terlalu banyak sehingga menghjambat pertumbuhan.
|
Pertumbuhan
terhambat, jaringan yang sedang tumbuh akan rusak, terjadi lapisan gabus
tebal dan epidermis terkeluoas, terbentuk ruangan-ruangan di tangkai daun.
Tanda-tanda : Klorosis dan diikuti nekrosis pada daun muda. Tunas pucuk
terminal mati, yang diikuti oleh distorsi pada ujung atau pangkal daun muda.
Daun muda pada titik tumbuh menjadi berwarna pucat terang pada bagian
pangkalnya, kemudian daun terpilin.
|
Mn (Mangan)
|
Sintesis
klorofil dan pengaktifan koenzim. Bahan pembentuk klorofil dan aktif dalam
fotosintesis, metabolisme protein.
|
Pertumbuhan
produktif karbohidrat maupun protein terganggu.
Tanda-tanda
: karena unsur ini sangat mobil, maka tanda-tanda kekurangan terdapat
ditempat yang berbeda-beda. Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda menjadi
layu atau mengalami klorosis. Bercak tersebar merata pada daun muda, tetapi
tulang daun terkecil tetap hijau.
|
Zn (Seng)
|
Mengatur
pembentukan auksin, kloroplas, dan amilum, serta komponen enzim.
|
Pertumbuhan,
produksi karbohidrat dan protein terganggu, kandungan zat tumbuh berkurang.
Tanda-tanda
: daun muda mengalami klorosis, tanaman kerdil. Sebagian daun tua mengalami
klorosis, terdapat bercak tersebar meluas, bercak tidak hanya pada jaringan
antara tulang daun, tapi juga antara tulang daun primer dan sekunder.
|
Cu (Tembaga)
|
Sebagai
bagian dari enzim, mungkin sebagai gugus redoks (misalnya laktase, fenol
oksidase, askorbat oksidase), ikut ambil bagian dalam proses pengubahan
nitrit menjadi hydroxylamine (reduksi nitrit).
|
Pertumbuhan
dan produksi karbohidrat dan protein terganggu,
Tandanya :
klorosis dan terjadinya bercak putih di daun yang paling muda. Daun muda menjadi
layu tapi tidak mengalami klorosis.
|
Mo
(Molibdenum)
|
Sebagai
bagian dari enzim (reduktase0, ikut dalam metabolisme P, sintesis asam
askorbat,. Mo diperlukan oleh Scenedesmus hanya kalau diberi nitrat.
|
Pertumbuhan
dan fotosintesis terhambat, terjadi pengumpulan nitrat.
Tanda-tanda
: daun- daun muda mengalami klorosis dan untuk beberapa spessies berubah
bentuk.
|
Sumber
:
Ayurlina,
Diah, dkk. 2007. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Lakitan,
Benyamin. 2012. Rajawali Pres. Jakarta.
Santosa.
1975. Diktat Unsur Hara. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta